Selasa, 06 Maret 2012

Kisah Hikmah Sahabat Nabi

1. Kepulangan Rasulullah dari Mengantar Jenazah dan Undangan seorang Wanita.

Pada suatu hari, ketika Rasulullah sedang berjalan pulang dari upacara pemakaman, seorang wanita telah mengundang beliau untuk makan-makan di rumahnya. Beliau bersama-sama dengan para sahabat berangkat menuju wanita pengundang tadi. Ketika makanan dihidangkan, nabi kelihatan kesulitan menelan makanan yang dihidangkan. Beliau bersabda, "Sepertinya hewan ini telah disembelih tanpa izin pemiliknya. 
"Wanita itu berkata, "Ya Rasulullah, tadi saya telah menyuruh seorang lelaki membeli seekor kambing di pasar. Tetapi kambing-kambing itu telah habis terjual. Kebetulan beberapa hari yang lalu tetangga saya telah membeli seekor kambing.

Kemudian saya menyuruh lelaki itu ke rumah tetangga saya untuk membeli kambing tersebut. Sayangnya pemilik kambing itu sedang tidak ada di rumah, jadi yang menjual kamibing itu istrinya."

Mendengar penjelasan itu, Rasulullah SAW bersabda, "berikanlah makanan ini kepada tawanan." (Abu Daud)

2. Nabi SAW tidak dapat tidur karena khawatir mengenai sebutir kurma sedekah


Pada suatu ketika, Rasulullah SAW tidak dapat memejamkan matanya sepanjang malam. Beliau selalu mengubah-ubah posisi tidurnya, namun tetap tidak dapat memjamkan mata walau sekejap pun.
Sehingga istri beliau bertanya "Wahai Rasulullah, apa yang menyebabkan engkau tidak dapat tidur?" Beliau menjawab, "Tadi ada sebuah kurma yang diletakkan di suatu tempat. Karena takut terbuang begitu , maka saya telah mengambil dan memakannya. Sekarang setelah saya berfikir, saya merasa menyesal dan khawatir, mungkin kurma yang dikirimkan kepadaku itu adalah kurma untuk disedekahkan kepada fakir miskin."

3. Abu Bakar Shiddiq RA Menumpahkan makanan dari tukang ramal

Abu Bakar Shiddiq RA mempunyai seorang hamba sahaya yang senantiasa memberikan makanan kepadanya. Suatu ketika hamba sahayanya itu membawa makanan dan Abu Bakar Shiddiq memakan satu suap dari makanan itu. Hamba sahayanya itu berkata, "Biasanya Tuan selalu bertanya tentang sumber makanan yang saya bawa, tetapi hari ini Tuan tidak berbuat demikian?"


Abu Bakar menjawab, "Saya sangat lapar, sehingga saya lupa bertanya. Sekarang, terangkan kepadaku dari mana engkau mendapat makanan ini?" Hamba Sahayanya menjawab, "Pada zaman jahiliyah, sebelum saya memeluk islam, saya pernah menjadi seorang peramal. Suatu ketika saya bertemu dengan satu kaum di sebuah kabilah, kemudian saya membacakan mantra kepada mereka.


Mereka berjanji kepada saya akan memberikan sesuatu sebagai imbalan jasa saya kepada mereka. Hari ini saya telah lewat di perkampungan mereka. Mereka berkata, "Di sini sedang diadakan upacara pernikahan, kemudian mereka memberi makanan ini kepada saya."
Mendengar cerita hamba sahayanya itu, Abu Bakar berkata, "Hampir saja kamu membinasakanku!" Setelah itu dia berusaha memuntahkan makanan itu dengan memasukkan jari tangan ke dalam kerongkongannya. Tetapi disebabkan perasaan sangat lapar yang belaiu derita sebelumnya, makanan itu pun sangat sulit dikeluarkan.


Ada orang yang memberitahu beliau bahwa makanan itu dapat dimuntahkan dengan cara meminum air sebanyak-banyaknya. Maka beliau meminta air di gelas yang besar, kemudian beliau pun minum sebanyak-banyaknya. Makanan itu pun akhirnya dapat dimuntahkan.
Seseorang yang memperhatikan beliau berkata, "Semoga bAllah mencurahkan rahmat-Nya kepada engkau. Engkau telah bersusah payah disebabkan oleh sesuap makanan."
Abu Bakar menjawab, "Apabila untuk memuntahkan makanan itu harus saya tebus dengan jiwa, maka saya pasti melakukannya. Saya mendengar Rasulullah bersabda, "Badan yang tumbuh subur dengan makanan haram, maka api (neraka) lebih baik baginya. Saya takut ada bagian dari badan saya yang disuburkan oleh makanan haram." (Kanzul Ummal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar